RSCM Kembangkan cara Permudah Kehamilan

Tim dokter Klinik Yasmin Kencana Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo berhasil mengembangkan program pematangan sel telur di luar tubuh manusia. Riset tersebut untuk menjawab atas tantangan kebutuhan banyak pasangan suami istri yang tidak dapat mempunyai keturunan karena berbagai sebab dan faktor.

Kepala Klinik Yasmin Kencana RSCM, Andon Hestiantoro mengungkapkan, sejak satu setengan tahun yang lalu RSCM terus mengembangkan penelitian dalam bidang imunoendokrinologi reproduksi.

"Jadi sejak satu setengah tahun yang lalu pihak RSCM sudah menjalankan dua riset seklaigus, yang pertama adalah mencoba memetik sel telur yang masih mentah, lalu dikeluarkan dan dimatangkan diluar, dan hasilnya cukup baik.


Andon juga menjelaskan, bagi pasangan yang sulit hamil, program pematangan sel telur merupakan satu satunya jalan agar terjadi pembuahan. Selama ini , masyarakat mengetahui program bayi tabung merupakan terobosan bagaimana membuat matang sel telur dan pada akhirnya dikeluarkan untuk disatukan dengan sperma diluar tubuh sang ibu. Setelah proses penyatuandalam tabung tersebut, sel telur akan dimasukan kembali ke tubuh sang ibu untuk kemudian tumbuh menjadi jabang bayi.

Berbeda dengan bayi tabung yang harus menyuntikan obat berkali kali dalam proses pematangan sel telur, program pengambilan sel telur ini lebih praktis dan lebih menekan biaya karena tidak perlu berulang ulang memberikan injeksi.

Saat ini sudah ada dua pasien yang dinyatakan berhasil dalam program tersebut. Meski awalnya ragu, kata Andon, pengambilan sel telur mentah untuk dimatangkan diluar tersebut akhirnya berhasil. Klinik Yasmin Kencana juga seang menggagas penyediaab kredit bagi pasangan suami istri yang sulit mendapatkan momongan dan ingin mengikuti program bayi tabung dengan lebih mudah.

Klinik Yasmin rencananya akan menggandeng Bank Mandiri sebagai mitra kerjanya, berharap nantinya akan tercapai kesepakatan bungan 0%, hingga tak memberatkan pasien. "kalau bisa pembayarannya nyicil selama 1 tahun hal ini tentunya dapat meringankan beban pasien, ujar Andon.

Ia juga menambahkan, pemberian kridit untuk program bayi tabung tersebut diklaim merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia, Program kredit seperti ini sudah dijalankan untuk penyakit katarak. Andon berharap program seperti ini juga dapat berjalan dna sukse untuk bayi tabung.(tribunjabar)

Posting Komentar